Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tasawuf atau Sufi: Pengertian, Sejarah, dan Prinsip

 


Tasawuf atau Sufi adalah suatu ajaran agama Islam yang berfokus pada pengendalian diri dan pengembangan spiritualitas. Istilah "Sufi" berasal dari kata Arab "tasawwafa" yang berarti "menjadi" berbulu banyak, atau menjadi ciri-ciri dari seorang sufi. Sufi adalah orang-orang yang mengembangkan praktik keagamaan yang berfokus pada pengendalian diri yang ketat, untuk menghindari semua hal-hal yang berbau duniawi.

Sejarah Tasawuf

Tasawuf pertama kali berkembang di Arab. Meskipun ajaran Nabi Muhammad SAW pada akhirnya dipandang sebagai model praktik keagamaan dan perilaku moral yang unggul oleh sejumlah Muslim awal mencari cara untuk menjalankan praktik keagamaan mereka di luar kepatuhan terhadap hukum atau ritual. Tasawuf kemudian dikembangkan oleh para sufi yang berusaha menemukan kebenaran dan cinta ilahi melalui perjumpaan langsung dengan Tuhan.

Prinsip Tasawuf

Prinsip dasar tasawuf adalah istiqamah bersama Allah dan harmonis dengan makhluk-Nya. Dengan demikian siapa saja yang istiqamah bersama Allah SWT, berakhlak baik terhadap orang lain, dan bergaul dengan mereka dengan santun, maka ia adalah seorang sufi. Tasawuf juga memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah sedekat-dekatnya, dan para sufi mencapai keadaan tersebut dalam keadaan yang berbeda-beda.

Mengenal Dunia Tasawuf

Dalam memasuki dunia tasawuf, para sufi mencari keadaan yang berbeda-beda. Mereka mencari keadaan yang memungkinkan mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meminta pertolongan kepada-Nya. Mereka juga mencari keadaan yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan spiritualitas dan meningkatkan kesadaran diri.

Kritik dan Tuduhan

Tasawuf seringkali disalahpahami dan diremehkan. Beberapa kalangan --terutama golongan yang berorientasi modernis-- dipandang sebagai ajaran yang mengandung TBC (tahayul, bid'ah, dan churafat). Secara sosial, tasawuf yang mengajarkan kehidupan asketis menjadi penghambat pembangunan dan kemajuan zaman. Namun, secara teologis, tasawuf memiliki dasar doktrin yang kuat di dalam Al-Qur'an dan al-Sunnah dan menurut Nurcholish Madjid (1985), tasawuf memiliki akar yang lebih kuat di dalam Al-Qur'an dibanding dengan syari'ah.

Kesimpulan

Tasawuf atau Sufi adalah suatu ajaran agama Islam yang berfokus pada pengendalian diri dan pengembangan spiritualitas. Dalam memahami tasawuf, kita harus memahami bahwa tasawuf memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah sedekat-dekatnya dan mencapai keadaan yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan spiritualitas dan meningkatkan kesadaran diri. Kita juga harus memahami bahwa tasawuf memiliki dasar doktrin yang kuat di dalam Al-Qur'an dan al-Sunnah dan tidak seharusnya disalahpahami dan diremehkan.